Pada
hari Kamis, tanggal 31 Desember 2015
diadakan kuliah tambahan matakuliah filsafat pendidikan matematika bersama
Bapak Prof. Dr. Marsigit, M. A, selaku dosen matakuliah. Kuliah tambahan ini
adalah kuliah pengganti sekaligus kuliah terakhir dalam semester 7 ini. Seperti
biasa, perkuliahan dimulai dengan berdoa. Setelah berdoa, mahasiswa diminta
untuk menuliskan pertanyaan di kertas yang kemudian dikumpulkan. Kuliah dengan
pengajuan pertanyaan pertanyaan yang akan dijawab oleh dosen.
Pertanyaan 1:Bagaimana
cara mengkomunikasikan matematika terhadap siswa pada saat pembelajaran dengan
materi yang abstrak ?
Mengkomunikasikan
matematika yang pertama dengan menyesuaikan ruang dan waktu. Hal yang kedua
adalah perhatikan learning kontinunya atau learning trajectory nya. Sekarang mau
belajar apa, dipengaruhi kemarin belajar apa, dan akan mempengaruhi apa pada
pelajaran berikutnya. Itu yang dinamakan learning trajectory. Secara psikologi
learning continue atau learning trajectory itu bersifat realistic matematik yang
sudah ada walaupun agak kasar, matematika konkrit, model konkrit, model formal
dan model matematika abstrak. Ruang dan waktu artinya materi yang abstrak itu diberikan
pada siswa SMA ke atas, atau SMP kelas 9 ke atas sampai mahasiswa. Kalau anak
kecil belum memenuhi ruang dan waktunya untuk mempelajari materi yang abstrak.
Kemudian bagaimana cra mengkomunikasikannya, dengan membeerdayakan siswanya
kemudian berikan kesempatan untuk merefleksikan, menginisiasi, dst.
Kuliah
filsafat ini juga begitu.bagaimana cara mengajari anda filsafat? Pembelajaran
filsafat tidak diajarkan tetapi, dosen memberikan fasilitas pada mahasiswa
untuk mempelajari dan membangun filsafat. Misalnya fasilitas blog yamh
disuguhkan berisi 600 posting, kemudian apabila
2 posting dipakai dalam 1 kali pertemuan maka akan ada 300 minggu. Maka 5 tahun
baru selesai kuliah filsafat, tentu merupakan hal yang tidak mungkin. Sehingga
kita dituntut untuk membaca sendiri dan dibuktikan dengan adanya komen.
Paradigma belajarnya yaitu anytime anywhere. Sebenar-benar hidup sebenar-benar
dunia adalah kepercayaan itu sendiri. Kepercayaan membutuhkan komunikasi.
Karena sebenar-benar cinta itu tidak cukup hanya diomongkan dan belum selesai
pula maka kepercayaan itu perlu. Kata-kataku tidak bisa menggambarkan perasaanku.
Pertanyaan 2:
Apakah
mencari identitas juga termasuk dalam berfilsafat?
Belum
tentu mencari identitas termasuk dalam filsafat karena mencari identitas bisa
sadar dan tidak sadar. Padahal sebagian besar orang tidak menyadarinya, hanya sedikit
orang yang bisa menceritakan bahwa dirinya tadi seprti ini, seperti ini, bahkan
sebagian besar ada orang yang tidak berani menyampaiakan.
Pertanyaan 3:
Apa
arti sebuah nama?
Nama
itu penting karena merupakan doa serta pemberian orang tua. Sehingga bagi orang
tua pemberian nama hendaknya yang baik-baik dan wajar agar orang memanggilnya
juga yang baik-baik saja.
Pertanyaan 4:
Metode
pembelajaran matematika seperti apa yang tidak mengandung perbudakan?
Metode
yang tidak mengandung perbudakan adalah pembelajaran yang melayani kebutuhan
siswa, metode yang berorientasi kepada siswa, dan menekankan pada aktivitas
siswa.
Pertanyaan 5:
Bagaimana
ciri orang sudah menggapai ruang dan waktu?
Manusia
sudah menggapai ruang dan wkatu meskipun ia tidak menyadarinya. Jangankan
manusia batu saja sudah menggapai ruang dan waktu. Maka oarng yang telah
menembus ruang dan waktu memiliki kesadaran yang sudah terstruktur merangkum
struktur-struktur dunia. Maka ilmu dapat diibaratkan seperti gunung. Magma itu
adalah hakekat ilmu (ontologisnya), abu dan lava juga manfaat ilmumendakinya
kesana itu sebagai metodenya. Kemudian asapnya mencari kebenaran sampai
kebenaran sejati milik Tuhan. (analog).
Pertanyaan 6:
Apa itu paralogis dan antinomi..?
Paralogis
antinomy itu kesalahan para dewa, maka sebagian besar daksa itu tidak
memahaminya. Contoh lain adalah manusia dengan kucing peliharaanya. Manusia
melakukan kesalahan tetapi kucing peliharaan tidak mengetahui kalau manusia
melakukan kesalahan. Kalau yang melakukan kesalahan adalah para dewa maka para
daksa tidak bisa berbuat apa-apa selain berdoa, pasrah, sabar tawakal. Tapi
kalau yang salah adalah para daksa maka para dewa akan mengetahui dan serta
merta akan menghakiminya.itulah perbedaan dimensi, kesadran structural.
Pertanyaan 7:
Pada
usia berapa anak bisa diajari berfilsafat?
Masih
di dalam kandungan pun bisa diajari filsafat tinggal seperti apa maunya. Kita
dituntut untuk cerdas dalam ruang dan waktu. Membaca elegi itu maksudnya
mempelajari filsafat tanpa menyebut-nyebut filsafat, maksudnya adalah
belajarnya orang awam. Agar orang tidak takut dengan kata-kata filsafat.
Dalam
bentuk formal orang tua itu sangat sulit diajak berfilsafat apalagi anak muda, apalagi
mahasiswa yang sedang berlari-lari disuruh berhenti kemudian merenung.
Pertanyaan 8:
Apakah
hakikat malas dalam filsafat?
Malas
itu adalah gejala jiwa. Tetapi semua bisa diterangkan oleh filsafat. Secara
filosofis malas itu adalah potensi, fatal dan fital. Artinya ia tidak terampil
menembus ruang dan waktu. Orang yang berhasil itu adalah orang yang berhasil
dengan elegan, dengan sukses, menembus ruang dan waktu. Jadi malas itu termasuk
dia tidak mensyukuri dan tidak memahami apa yang terjadi.
Pertanyaan 9:
Bagaimna usaha kita agar tidak terjebak dengan mitos?
Mitos
itu berstruktur ada yang ringan ada yang berat, ada yang simple ada yang
kompleks, mitos dirimu masing-masing belum tentu mitos yang lain, mitos saya
belum tentu mitos yang lain. Kadang-kadang orang tidak mampu melampaui
batas-batas mitos karena terikat oleh banyak hal termasuk salah satunya adalah
terikat oleh budayanya. Contohnya orang Yogyakarta tidak bisa terlepas dari
mitos adanya Ny roro kidul, kerajaan selatan misalnya, penunggu gunung merapi
misalnya karena itu tururn temurun. Namun ketika kita naikkan dimensi kita,
niakkan lagi teknologi, ada informasi Indonesia sudah dikepung 15 pangkalan
kapal Amerika, sehingga laut selatan yang ditakuti itu menjadi pangkalan.
Tetapi keberadaan mitos itu juga penting agar manusia tidak merusak laut.
Urusan
akhirat dan dunia ada gurunya. Kalau guru spiritual itu menunjuki membimbing
danmenuntun dari dunia ke akhirat. Kalau guru dunia hanya menunjukkinya saja.
Mitos itu dalam keadaan berhenti tapi mitos ada batasnya. Keyakinan bukan lah
mitos. Mitos itu ada manfaatnya contohnya, untuk belajar anak kecil menggunakan
mitos. Kalau semakin dewasa dikurangi mitosnya. Mitos menuju logos. Dan
kadang-kadang perlu lupa hal-hal yang mengganggu.
Pertanyaan 10:
Bagaimna
menunjukkan kepada siswa hal yang ada dalam pikiranya adalah tidak tepat tanpa
menurunkan semangatnya dalam memberikan ide?
Ide
itu tidak diberikan atau ditanamkan, ide itu tumbuh dan berkembang. Yang
direvisi / supervise adalah gurunya. Mau mengkritisi siswa itulah pentingnya
komunikasi, seperti komen blog coba perhatikan, komen yang dibuat itu sebagian
besar tidak tepat, tidak sesuai dengan syarat. Tetapi tidak bisa disalahkan.
Kalau diitervensi secara langsung tidak elegan, inilah pentingnya komunikasi.
Pertanyaan 11:
Apakah
mempunyai tekad yang kuat terhadap masa depan mendahului kodratnya?
Menurut
saya itulah ketrampilan hidup, menterjemahkan antara doa dan ikhtiar, terus
seperti itu. Sehingga ada reserve ada cadangan seprti misalnya Bapak Marsigit,
sekarang sudah menjadi professor. Padahal dahulu tidak ada tekad saya harus
menjadi professor. Beliau hanya mengalir saja, berusaha membuat karya-karya.
Maka beliau memiliki teknik ICT.
Benar
merah itu ada yang tebal pendek, kecil panjang, terputus-putus, Cuma orang
kekeh itu ada resikonya secara psikologi, bisa muncul kekecewaan, frustasi,
dsb. Maka media social digunakan untuk komunikasi secara produktif. Sehingga
mengetahui hubungan sebab akibat. Itu tergantung konteksnya. Ada saat bekerja keras
ada saatnya kta sabar menunggu dan berdoa.
Pertanyaan 12:
Bagaimana
memperdalam ilmu di luarnegri sesuai dengan kemajuan teknologinya?
Ilmu
dari luar dan ilmu dari dalam, ilmu dari luar itu kuat wadahnya, kuat
bentuknya, kuat sintaknya. Sedangkan dari dalam negeri ilmunya kaya
substansinya kaya konteksnya, kalau mau harmonis ya konteks dalam negeri ya
wadahnya dalam negeri. Karena di tempat kita wadahnya dari luar bentuknya dari
luar dan wadahnya dari dalam maka orang mencari jati diri, hidup diantara putaran-putaran
transisi. Semua orang mengalami kecanggungan.
Pertanyaan 13
:
Apa yang membedakan filsafat yang dipelajari oleh mahasiswa S1 dan mahasiswa
S2?
Yang
membedakan adalah pertama, jumlah komennya. Kedua intensif dan ekstensifnya.
Ketiga, adalah tugas-tugasnya. Filsafat S2 lebih mendalam dipelajari tidak
seperti S1 yang dituntut pemahamannya saja.
Pertanyaan 14
:
Apakah filsafat juga merupakan ilmu agama?
Agama
itu meliputi atau mengasi mengurusi baik dunia dan akhirat, apabila ilmu
manusia mengatasi urusan dunia sebatas lagi memahami akhirat. Itulah
keterbatasan manusia maka ada relatifitas. Maka jika orang kemudian juga
menentang relatifitas menentang kodratnya. Manusia itu relative, yang absolute
ketika di akhirat hanya milik Tuhan.
Pertanyaan 15:
Bagaimana
menghadapi rekan kerja yang baik di depan tetapi selalu menggunjing di
belakang?
Kuncinya
adalah komunikasi, dekati dengan struktur dimensi yang berhierarki. Struktur
yang berhierarki adalah formal, naik normative, naik spiritual. Kalau spiritual
adanya berdoa bersyukur. Secara normative, ya reflektif. Komunikasi penting
karena yang spiritual saja terkena.
Closing: Keihklasan
sangatlah penting, ketika rasulullah dikunjungi para sahabat. Dan para sahabat
bertanya, ya rasul aku ingin melihat sebenar-benar wajahmu itu seperti apa?
Rasulullah menjawab apabila engkau ingin melihat wajahku maka tengoklah lubang
telinganya. Maka sahabat satu persatu menengok yang didapatinya adalah gelap.
Satu orang yang tidak menengok, yaitu Abu Bakar. Ya rasul apalah arti menengok
karena dalam keadaan apapun aku akan selalu memandang wajahmu. Wahai abu bakar,
kau adalah muridku yang paling cerdas.
Sebenar-benar akhir
dari kuliah ini adalah awal bagi para mahasiswa untuk memulai melihat segala
sesuatu secara luas dan mendalam, semakin reflektif, paham akan ruang dan
waktu, paham akan ilmu hidup.
(Arlina Lili Fatimah/
12301241043/Pendidikan Matematika 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar