Filsafat
Matematika dan Pendidikan Matematika: Jawaban dari soal-soal ujian Filsafat
Pendidikan Matematika
1.
Jelaskan
apa yang dimaksud Ontologi Matematika, dan berilah contohnya.
Menurut Jalaluddin dan
Abdullah (2012), ontology adalah ilmu hakikat yang menyelidiki alam nyata dan
bagaimana keadaan sebenarnya hakikat alam ini.
Ontologi matematika adalah
hakekat matematika, pondasi matematika yang berusaha memahami keseluruhan
matematika secara mendalam, yaitu matematika yang mengada. Aliran Platonism,
berpendapat bahwa hakekat matematika besasal dari kebenaran-kebenaran obyeknya.
Menurutnya, obyek matematika berada dalam keadaan riil (nyata). Menurut aliran
empirisme, hakekat matematika adalah pengambilan kesimpulan berdasarkan
pengalaman. Ontologi matematika mencakup definisi matematika dengan prinsip
Identitas (Marsigit, dkk: 2015).
Ontologi adalah
teori yang membahas tentang yang ada, yang tidak terikat
oleh suatu perwujudan tertentu. Eksistensi dari entitas-entitas matematika juga
menjadi bahan pemikiran filsafat ini. Adapun metode-metode yang digunakan
antara lain adalah abstraksi fisik yang berpusat pada suatu obyek. Abstraksi
bentuk adalah sekumpulan obyek yang sejenis dan abstraksi metafisik yang merupakan
sifat obyek yang general. Matematika dilihat dari ontologinya berarti mengakaji
bagaimana mencari inti yang cermat dari setiap kenyataan yang ditemukan,
membahas apa yang kita ingin ketahui, seberapa jauh kita ingin tahu,
menyelidiki sifat dasar dari apa yang nyata secara fundamental (pendidikan
matematika: 2009).
Jadi ontologi
matematika adalah teori yang membahas tentang hakikat matematika yang berasal
dari kenyataan, mengakaji bagaimana inti dari setiap kenyataan yang ditemukan,
mecakup definisi matematika berdasarkan prinsip Identitas.
Contoh: Matematika itu metodis,
sistematis, koheren, rasional, komprehensif, radikal dan universal.
2.
Jelaskan
apa yang dimaksud Epistemologi Matematika, dan berilah contohnya.
Epistemologi adalah
pengetahuan yang mengkaji pertanyaan-pertanyaan seperti apakah pengetahuan,
cara manusia memperoleh dan menangkap pengetahuan dan jenis-jenis pengetahuan.
Menurut epistemologi, setiap pengetahuan manusia merupakan hasil dari
penyelidikan benda sehingga pada akhirnya diketahui oleh manusia. (Jalaluddin
dan Abdullah: 2012). Apabila dimasukkan
matematika di dalamnya maka epistemologi matematika adalah pengetahuan
yang mengkaji pertanyaan seperti apakah pengetahuan matematika, cara memperoleh
pengetahuan matemtaika, dan apakah jenis-jenis matematika.
Epistemologi matematika
menyangkut pertanyaan bagaimana pengetahuan matematika itu, apakah pengetahuan
matematika bersifat analitik atau kah sintetik, darimana memperoleh pengetahuan
matematika, darimana pengetahuan matematika diperoleh, dan seterusnya banyak
sekali apabila dikembangkan. Dalam kajian pondasi epistemologis matematika
terdapat pandangan yang meliputi kajian tentang kebenaran kepastian,
obyektivitas, rasionalitas, dsb. (Marsigit, dkk: 2015)
Epistemology merupakan
bagian dari filsafat yang reflektif terhadap segi dari pengetahuan seperti kemungkinan, asal
mual, sifat alami, batas-batas, dsb. Epistemologi membicarakan metode, metode
yang sering dipakai para filsuf adalah adalah metode empiris yang berrati fakta yang kita amati(john locke),
rasionalisme adalah fakta yang diolah, fenomenalisme adalah sesuatu yang
berkaitan dengan fenomena-fenomena (kant), dan intuisionisme. Jadi, Matematika
jika ditinjau dari aspek epistemologi, yaitu matematika yang mengembangkan bahasa numerik yang memungkinkan
kita untuk melakukan pengukuran secara kuantitatif. Dengan konsep-konsep yang
konkrit, kontekstual dan terukur matematika dapat memberikan jawaban
secaraakurat. Perkembangan struktur mental seseorang bergantung pada
pengetahuan yang diperoleh siswa melalui proses asimilasi dan akomodasi.
Penalaran matematika adalah penalaran induktif dan deduktif. (pendidikan
matematika: 2009).
Contoh: Asal dari pengetahuan
matematika, benda abstrak, aksioma, teorema.
3.
Jelaskan
apa yang dimaksud Aksiologi Matematika, dan berilah contohnya.
Aksiologi adalah yang
menyangkut nilai-nilai dan pertanyaan untuk apa, apakah itu baik. Oktavia
(2011), menyebutkan bahwa aksiologi membahas tentang nilai etik dan estetika
dari suatu pengetahuan. Apabila dikaitkan dengan matematika maka aksiologi
matematika adalah penyelidikan tentang nilai-nilai yang terkandung dalam
kebenaran matematika.
Menurut Hartman
(Marsigit: 2015), nilai adalah fenomena atau konsep sejauhmana fenomena dan
konsep itu sampai ketujuan makna atau artinya. Serta matematika memiliki nilai
karena maknanya, karena keunikannya, karena tujuannya, dan karena fungsinya.
Aksiologi matematika terdiri dari etika
, tanggungjawab, dan estetika dalam
kaitanya dengan implikasi pada kehidupan.
Contoh: Matemtaika memiliki etik dan
estetikanya sendiri yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
4.
Jelaskan
apa yang dimaksud Ontologi Pendidikan Matematika, dan berilah contohnya.
Ontologi adalah cabang
filsafat yang membahas tentang realitas, yaitu kenyataan yang menjurus pada
suatu kebenaran. Realitas dalam
ontologism digunakan untuk membedakan apa yang tampak saja atau nyata. Contoh
sebuah tongkat yang lurus, menurut perasaan kita masih lurus bila diceburkkan
ke dalam air tetapi menurut penglihatan tongkat itu bengkok dan setelah
diangkat lurus lagi. (Jalaluddin dan Abdullah, 2012: 123)
Apabiladiambil dari
pengertian pada nomor 1, maka ontology pendidikan matematika adalah hakikatnya
pendidikan matematika, kenyataan pendidikan matematika, yaitu matemematika yang
kontradiktif dan menggunakan intuisi di dalamnya.
Contoh: kenyataan bahwa pendidikan
matematika itu berbeda dengan matematika dimana aktivitas lebih ditekankan
daripada definisi.
5.
Jelaskan
apa yang dimaksud Epistemologi Pendidikan Matematika, dan berilah contohnya.
Epistemologi adalah
pengetahuan yang mengkaji pertanyaan-pertanyaan seperti apakah pengetahuan,
cara manusia memperoleh dan menangkap pengetahuan dan jenis-jenis pengetahuan.
Menurut epistemologi, setiap pengetahuan manusia merupakan hasil dari
penyelidikan benda sehingga pada akhirnya diketahui oleh manusia. (Jalaluddin
dan Abdullah: 2012). Apabila dimasukkan pendidikan matematika di dalamnya maka
epistemologi pendidikan matematika adalah pengetahuan yang mengkaji pertanyaan
seperti apakah pengetahuan pendidikan matematika, cara memperoleh pengetahuan
pendidikan matemtaika, sumber-sumber pendidikan matematika, dan apakah
jenis-jenis pendidikan matematika.
Contoh: Sumber-sumber pendidikan
matematika adalah matematika sekolah, dimana intuisi bermain di dalamnya.
6.
Jelaskan
apa yang dimaksud Aksiologi Pendidikan Matematika, dan berilah contohnya.
Aksiologi adalah yang
menyangkut nilai-nilai dan pertanyaan untuk apa, apakah itu baik. Aksiologi juga
membahas tentang nilai etik dan estetika dari suatu pengetahuan. Apabila
dikaitkan dengan pendidikan matematika maka aksiologi pendidikan matematika
adalah penyelidikan tentang nilai-nilai yang terkandung dalam kebenaran pendidikan
matematika.
Pendidikan matematika
memiliki etik dan estetika sendiri dan memiliki nilai-nilai tersendiri. Seperti
apa kegunaan belajar matematika. Tujuan belajar matematika.
Contoh: Dalam pendidikan matematika,
tujuan pendidikan matematika adalah membimbing siswa untuk dapat mandiri,
disiplin, memiliki kemampuan berpikir kritis dan kreatif yang berguna bagi
kehidupan siswa dimasa mendatang.
7.
Jelaskan
Hermenetika Matematika, dan berilah contohnya.
Hermenetika matematika
yang merupakan teori menerjemahkan dan diterjemahkan yang berlandaskan paham
bahwa kenyataan matematika berada di luar subyek (Marsigit, 2015:180). Juga
hermenetika diartikan sebagai dimensi refleksif dimana subyek akan mencari
proporsi-proporsi tentang kenyataan matematika di dalam ruang dan waktu. Dalam
hermenetika, skema yang dibutuhkan adalah bahasa (matematika) dan komunikasi
(matematika). Dengan kata lain hermenetika matematika adalah kesadaran akan
kenyataan matematika.
8.
Jelaskan
Hermenetika Pendidikan Matematika, dan berilah contohnya.
Hermenetika
menerjemahkan dan diterjemahkan memiliki dua unsure yaitu lurus dan melingkar.
Lurus artinya tidak akan mengulangi hal yang sama dan melingkar berarti ada
interaksi di dalamnya. Hermenetika dalam pendidikan matematika menggunakan
prinsip gunung es, yang merupakan pendekatan realistic matematik. Gunung es
memiliki beberapa dimensi yang menggambarkan tahapan siswa belajar matematika
yaitu mulai dari yang paling dasar adalah matematika konkret dilanjutkan
matematika model konkret, matematika model formal, dan matematika formal
(matematikanya orang dewasa).
Contoh: dalam belajar matematika, siswa terlebih
dahulu mengaitkan materi dengan apa yang pernah mereka alami atau mereka lihat
dalam kehidupan sehari-hari.
9.
Jelaskan
Phenomenologi Matematika, dan berilah contohnya.
Fenomenologi adalah
ilmu dari struktur pengalaman, yang mempelajari tentang fenomena yaitu sesuatu
yang terlihat atau sesuatu yang hadir pada pengalaman atau cara kita mengalami
sesuatu. Tokoh dari fenomenologi adalah Husserr. Unsur dasar fenomenologi adalah idealisasi dan
abstraksi. Idealisasi berati menganggap semua sempurna sedangkan abstraksi
yaitu tidak memikirka apa yang tidak perlu dipikirkan.
Contoh: dalam matematika kita
mengabstraksikan bola sebagai benda ruang yang dapat dihitung volumenya dan
luas permukaanya dengan mengabstraksikan bahan pembuat bola, warna bola, masa
jenis bola, berat bola, masa bola, dsb.
10.
Jelaskan
Phenomenologi Pendidikan Matematika, dan berilah contohnya.
Fenomenologi dalam
pendidikan matematika adalah idealisasi dan abstraksi dalam bidang pendidikan
matematika. Fenomenologi di bidang pendidikan matematika tidak terlepas dari
pemahaman akan ruang dan waktu. Artinya, dalam pendidikan matematika berbeda
dengan matematika(murni). Dalam hal ini, matematika murni direduksi(abstraksi)
ke siswa menjadi pendidikan matematika yang merupakan suatu aktivitas,
menghubungkan konsep, aktivitas menyelesaikan masalah, dsb. Bukan matematika
yang berarti postulat, definisi, aksioma, dsb.
Contohnya adalah ketika pembelajaran
matematika tidak dimualai dengan devinisi tetapi dimulai dengan aktivitas siswa
atau contoh-contoh.
Referensi
(Daftar Pustaka):
Jalaluddin dan Abdullah
Idis. (2012). Filsafat Pendidikan.
Jakarta: Rajawali Pers.
Marsigit. (2015). Filsafat Matematika dan Praksis Pendidikan
Matematika. Yogyakarta: UNY Press.
Pendidikan Matematika.
(2009). Filsafat Matematika, diakses dari http://wwwmatematics
.blogspot.com/2009/03/filsafat-matematika.html?m=1
Pengaruh Tiga Pilar
Utama Filsafat, diakses dari woktavia.blogspot.com/2011/05/pengaruh-tiga-pilar-utama-filsafat.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar