Perlunya Pemahaman Ruang dan Waktu
Apabila terdapat tesis, akan ada antitesisnya.
Antara tesis dan antitesisnya saling berinteraksi, dan ada. Baik interaksi
antara tesis dan antithesis maupun tesis dengan tesis atau antithesis dengan
antithesis. Tidaklah mungkin ada tesis tanpa anti tesis. Tidaklah ada
antithesis tanpa tesis. Interaksi
anatara tesis dan anti tesis memerlukan
pemahaman ruang dan waktu yang benar-benar intensif dan ekstensif. Hal tersebut
dijelaskan dalam perkuliahan pada hari Rabu 2 Desember 2015 di ruang PPG oleh
Prof. Dr. Marsigit, M.A.
Seperti biasa setelah pembukaan kuliah diadakan tes
jawab singkat, berikut adalah pertanyaan-pertanyaan tersebut:
1.
Idealnya
realis
|
25. Identitsnya kontradiksi
|
48.
Posteriorinya
aposteriori
|
2.
Realisnya
ideal
|
26. Kontradiksinya identitas
|
49.
Rasionalnya
rasional
|
3.
Tetapnya
perubahan
|
27. Harmoninya disharmoni
|
50. Pengalamannya
pengalaman
|
4.
Perubahannya
ketetapan
|
28. Disharmoninya harmoni
|
51.
Identitasnya
identitas’
|
5.
Fatalnya
fital
|
29. Idealnya ideal
|
52. Kontradiksinya
kontradiksi
|
6.
Fitalnya
fatal
|
30. Realitasnya realitas
|
53.
Hamoninya
harmoni
|
7.
Dewanya
daksa
|
31. Tetapnya tetap
|
54.
Disharmoninya
dishrmoni
|
8.
Daksanya
dewa
|
32. Berubahnya berubah
|
55.
Siangnya
malam
|
9.
Intensifnya
ekstensf
|
33. Fatalnya fatal
|
56.
Maamnya
siang
|
10. Ekstensifnya
intensif
|
34. Fitalnya fital
|
57.
Mudahnya
sulit
|
11. Linearnya
siklik
|
35. Dewanya dewa
|
58.
Sulitnya
mudah
|
12. Siklknya
linear
|
36. Daksanya daksa
|
59.
Bolehnya
tidak
|
13. Lampaunya
sekarang
|
37. Intensifnya intensif
|
60.
Tidakya
boleh
|
14. Sekarangnya
lampau
|
38. Ekstensifny ekstensif
|
61.
Ragu-ragunya
mantap
|
15. Masa
depannya sekarang
|
39. Linearnya linear
|
62.
Mantapnya
ragu-ragu
|
16. Sekarangnya
masa depan
|
40. Sikliknya siklik
|
63.
Benarnya
salah
|
17. Awalnya
akhir
|
41. Lampaunya lampau
|
64.
Salahnya
benar
|
18. Akhirnya
awal
|
42. Sekarngnya sekarang
|
65.
Besarnya
kecil
|
19. Analitiiknya
sintetik
|
43. Masa depannya masa dpan
|
66.
Kecilnya
besar
|
20. Sintetiknya
analitik
|
44. Awalny awal
|
67.
Hidupnya
mati
|
21. Apriorinya
aposteori
|
45. Akhirnya akhir
|
68.
Matinya
hidup
|
22. Aposteorinya
apriori
|
46. Analitinya analitik’
|
69.
Gelapnya
terang
|
23. Rasionalnya
pengalaman
|
47. Sintetinya sintetik
|
70.
Terangmya
gelap
|
24. Pengalamannya
rasional
|
48. Apriorinya apriori
|
71.
Posteriorinya
aposteriori
|
Soal kuis tidak seperti biasanya yang banyaknya ada
50 soal. Sekarang ada 71 soal. Setelah selesai, pekerjaan ditukar dengan teman
seperti biasa. Pekerjaan dicoret semua diisi maupun tidak diisi sehingga semua
mahasiswa mendapatkan nilai 0. Hal tersebut agar menjadi pembelajaran bagi
semua mahasiswa.
Filsafat itu penjelasan subyek atau obyek, bukan
hanya berpaku pada tes (kuis) jawab singkat saja. Fatalnya fital, fatal itu
doa fital itu ikhtia, doanya orang
berikhtiar. Identitasnya kontradiksi. Kontradiksinya identitas, dsb. Pertanyaan
di atas adalah kontradiksi dan identitas. Awalnya akhir, idealnya realitas,
malamnya siang, dsb yaitu interaksi tesis dan antithesis yang kontradiksi. Sedangkan
yang lain seperti identitasnya identitas, tetapnya tetap, adalah interaksi
antara tesis dan tesis atau antithesis dan antithesis yang sifatnya identitas. Semua
hal tersebut terdapat penjelasannya. Yang pada akhirnya akan kembali pada
pemahaman ruang dan waktu.
Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan mahasiswa
beserta penjelasan dari dosen:
1.
Awalnya akhir/ akhirnya akhir
# Kuliah ini berakhir pada bulan Desember. Kuliah
terakhir memakai awalan sehingga awalnya akhir dari perkuliahan. Doa penutup memiliki awalan.
Kuliah pertama bulan September, berdoa selesai maka akhir dari awalan. Hidup
itu tidak ada yang terisolasi, diri kita membawa kehidupan kita masing-masing
di latar belakang setiap orang ada cerita tentang kebudayaan dimasyarakatnya,
kebiasaan di keluarganya, kesenian tradisional di kampungnya, kemudian kegiatan
rutin pengajian, arisan segalamacam dan bila diceritakan disitulah duniamu jadi
tidak terisolasi. Maka orang terpencil itu sedih hidupnya karena terputus-putus
hidupnya, diskontinu jadinya, artinya orang itu menjadi cenderung sakit,
hidupnya tidak harmonic, jangankan hidup, musik pun harus kontinu agar harmoni
bila didengarkan.
Kereta api saja berjalan berkelanjutan. Akan
berhenti pun pelan-pelan berkelanjutan. Tunanetra pun dapat mengetahui
kecepatan kereta api dari suaranya, seperti itu maksud dari filsafat adalah
membangun dunia. Yang dijelaskan itu dibalik fenomena, saya ini sedang
menjelaskan dibalik fenomena.
Kita akan dapat mengamati hal-hal yang menjadi
awalnya akhir dan akhirnya awal juga memerlukan pemahaman terhadap ruang dan
waktu. Apa yang disedang kita lakukan apakah ini awal atau kah akhir.
2.
Bolehnya tidak boleh
#Bolehnya tidak, tidaknya boleh, itu pun sudah
mengalami reduksi. Seharusnya bolehnya tidak boleh dan, tidak bolehnya boleh.
Jadi semuanya itu ada actor intelektual dari semua pertanyaan itu yaitu ruang
dan waktu. Bolehnya tidak boleh. Contohnya adalah tidak boleh duduk di pintu,
tidak boleh duduk di jalan karena jalan adalah tempat orang lewat. Ternyata
yang duduk di situ mau memperbaiki jalan sehingga boleh-boleh saja. Tidak boleh
merusak jalan, ternyata yang merusak itu yang memperbaiki jalan, maka hal
tersebut diperbolehkan. Jadi boleh tidaknya tergantung dengan ruang dan waktu,
tergantung keadaannya. Tidak bolehnya boleh. Contohnya adalah boleh atau bebas
berpendapat seluas-luasnya, tetapi perlu
diingat berpendapat yang berpendapat tetapi lihatlah orang yang diajaki
berpendapat , orang tidur diajak berpendapat.Berarti orang tersebut tidak paham
ruang dan waktu. Bebas ya bebas tetapi
yang bertanggung jawab. Mengkritik pemerintahan yang bertanggungjawab, karena
kita juga berhadapan dengan kebebasan orang lain. Bebas berekspresi, orang
lainjuga bebas berekspresi.
3.
Disharmoninya harmoni/ Harmoninya
disharmoni
#Contoh disharmoninya harmoni, tidak sehatnya sehat.
Contoh seorang kakek yang ditanya kesehatannya dan menjawab sehat tetapi selalu
terbatuk-batuk, yaitu disharmoninya harmoni, sehat yang semu, contoh lainya
adalah bahagia yang semu. Sulit dibedakan bahagia dan takut. Kelihatanya saja
atau harmoni yang semu. Sekarang harmoninya disharmoni. Kelihatanya saja tidak
sehat tetapi sebenarnya sehat. Maka agar seimbang, miring kiri harus dibalas
miring kanan agar seimbang. Naik motor adalah contohnya harmoni di dalam
disharmoni. Unsur-unsur motor ysng berjalan itu tidsk harmoni. Tetapi tidak
harmoni motor itu membuat yang naik harmoni. Interaksi disharmoni dan harmoni
adalah keseimbangan.
4.
Benarnya salah
#Benarnya salah, salahnya benar. Contoh anak kencing
di kelas itu salah tetapi yang kencing anka usia 5 bulan ya boleh-boleh
saja.sesuai ruang dan waktu.
Arlina Lili Fatimah
12301241043
Tidak ada komentar:
Posting Komentar